Text
BELENGGU KATA
Terbelenggu dalam kegelapan dan terusik kebisingan tanpa henti, ia menggapai-gapai. Berbagai upaya dicoba-coba, ditangkup rasa yang menjelma dalam gelombang bunyi dan cahaya. Membisu; ia merintih ditampar bising. Menatap; ia mengharap pandang untuk mencari penerangan. Setelah merangkak begitu lama, dikontrol tangis yang terendam jerit amarah, ia menemukan cahaya. Ia bertanya pada kunang-kunang, kunang-kunang memberikannya cahaya temaram, namun memberi pengharapan. Ia kembali dipertemukan gulita. Jatuh. Sendiri. Ia kembali mengagapai-gapai. Tidak ada kunang-kunang, tidak ada bintang. Ia meringkuk dalam gulungan kepenatan rasa. Awan memberinya keteduhan. Matahari bersembunyi membiarkannya terdiam merenung kenelangsan. Sejenak, cahaya dan bunyi membiarkanna beristirahat dalam keteduhan. Senyap, pengap. Terlepas dari belengu yang mendekap.
P09442 | 811 WAY B | SMP Negeri 3 Malang (11) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Hilang |
Tidak tersedia versi lain