Text
KARTINI
Dia hanya lulusan E.L.S. -- bagaimana mungkin berani melantangkan sumpah menentang ikatan pernikahan? Menabrak akar tradisi, perempuan muda itu juga memiliki perspektif tentang dunia yang begitu jauh. Meradang terhadap ketidakadilan zamannya, pemberontakan Sang Putri Pingitan bak moncong senjata, yang bahkan mengentak kesadaran Ratu Wilhelmina. Memahami Kartini, berarti menyalami perasaannya akan nasib Ngasirah yang terusir dari rumah utama. Menyelami pedihnya harus memanggil ibu kandungnya itu dengan sebutan Yu, layaknya kepada pembantu. Menghayati lukanya menyaksikan Kardinah, adik kandungnya, menderita akibat dijadikan istri kedua; melihat kepedihan perempuan yang seolah menjadi-jadi usai pernikahan. Sementara di sisi lain, dia harus pula menghadapi para politisi busuk yang menikungnya dengan berbagai tindakan brutal. Sungguh sebuah hidup yang penuh, bahkan ketika pada akhirnya Kartini menemukan satu-satunya yang dia kehendaki, "Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu hamba Allah."
P09140 | 899.221 3 KHA K | SMP Negeri 3 Malang (10) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Hilang |
P09410 | 899.221 3 KHA K.2 | SMP Negeri 3 Malang (10) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Hilang |
Tidak tersedia versi lain