Text
DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN
Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik. Dia sungguh malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekali pun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini. Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku, Ibu. Perasaa kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua. Sekarang, ketika aku tahu dia boleh jadi menganggapku dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah... biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggut dari tangkai pohonnya.
P07777 | 899.221 3 LIY D | SMP Negeri 3 Malang (10) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Hilang |
Tidak tersedia versi lain