Text
Ayah menyangi tanpa akhir
Menikah dini dengan sekian resiko. Arjuna menjadi orang tua tunggal dan menanggalkan segala kecengengan, romannya. Mengajari Mada sebagai elang kecil yang harus siap terbang bersahabat dengan angin badai.
Pagi itu Mada mogok sekolah, ia menitikkan air mata ketika Juna mendekatinya dan membentak, "Jangan menangis!"
Mada segera mengusap air mata dengan kedua tangan kecilnya sampil terus menunduk, namun ia berani menjawab, "Hari ini hari ibu. teman-teman Mada datang dengan ibunya. Semua murid harus bacapuisi untuk ibunya."
Juna menahan nafasnya yang mendadak terasa sesak menggulung paru-parunya. Ia pun mati kata! Lalu Mada berdiri dan mengangkat kedua tangan sang ayah, menuntut!
"Bukankah Ayah juga Ibu Mada? Jadi sekarang ayah harus ke sekolah!" Ayah muda itu kepalanya terasa pusing karena harus merayakan Hari Ibu dengan sekian puluh ibu-ibu, tak terbayangkan! Juna sadar, anaknya mulai besar, menuntut perhatian tanpa bisa ditawar! Semenjak itu, mereka menjalani hari bersama penuh rasa ikhlas, mengembarakan jiwa dengan bebas, menyentuh cerita jalanan yang begitu keras, menyingkap pesan yang tertulis di alam, dan menoreh sebuah sejarah secara jantan!
P07579 | 899.221 3 KEJ A | SMP Negeri 3 Malang (10) | Tersedia |
P07970 | 899.221 3 KEJ A | SMP Negeri 3 Malang (10) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Hilang |
Tidak tersedia versi lain