Teks
PROSA LAYANG-LAYANG
Dua anak kembar, tidak identik. Bertolak belakang. Berbagi pengalaman. berbeda sudut pandang. Dari salah satu sudut kota Yogyakarta, sebuah cerita pun bermula.
Aku mungkin gadis yang sedang beranjak dewasa, dengan tulisanku, aku menuangkan rasa mengenai kehidupan ini, dengan sikap tak acuhku, aku tak pernah ambil pusing dengan sikap skeptis adik kembarku.
Dariha, adik kembarku, seorang anak lelaki yang tak terlalu banyak mengumbar kata, dengan gurat lukisannya, dia mengabadikan waktu. Kami, dua anak remaja dengan sepenggal kehidupan wajar.
Dan ketika malam semakin lanjut usia, waktu tak mampu memperlambat datangnya bencana kala itu.
Layang-layang pada langit kami pun tak lagi ada, Yogyakarta kini hanya sepotong kenangan usang yang pahit untuk dikenang. Namun, hidup terus berjalan, dan amsih abnyak mimpi menunggu untuk kami wujudkan, dengan ataupun tanpa Yogyakarta kami yang dulu -Dena.
P02428 | 899.221 3 KIR P | SMP Negeri 3 Malang (12) | Tersedia |
P07665 | 899.221 3 KIR P | SMP Negeri 3 Malang (10) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain