Hiro yang dijuluki "Seigi-chan" (Seigi:keadilan) karena sangat membenci perbuatan salah. Gara-gara memperingatkan seorang cowok bernama Ryou, Hiro jadi dikuntit olehnya! Ternyata Ryou mau jadi te…
Di zaman Edo, tahun Genroku ke-16, Ohatsu bekerja di Tenmaya yang terletak di kawasan lampu merah Osaka, selalu bisa menjalani kerasnya kehidupan di kawasan itu dengan ceria. Itu karena didukung pl…
"Jangan nyanyikan lagu itu. Begitu kau selesai bersenandung, pitu masuk neraka akan terbuka..." Hati-hati... Sebuah lagu bisa menjadi mimpi burukmu... Kumpulan kisah pendek di buku ini akan me…
8 tahun telah berlalu, namun aku tak pernah berhenti memikirkan laki-laki cinta pertamaku. Apakah sebaiknya aku melupakannya? Apakah aku yakin aku akan bertemu dengannya lagi?
Aku suka Kou-chan, tapi dia lebih suka kakakku, Nana. Sedangkan Ikushi, teman sekelas yang jadi tempat curhatku, juga suka Kak Nana? Apa jadinya kisah cinta segi empat ini ?!
Dalam hatiku perasaan "CINTA" meluap-luap. Tapi yang keluar dari mulutku selalu kata-kata "BENCI".
Saat Minami dipastikan akan pindah sekolah , dia menerima CD lagu berjudul "goodbye & hello" dari Sera, mantan pacar sahabatnya, RIa. Sejak itu Minami mulai menyadari kalau dia menyukai Sera, ta…
"Pertahankan keutuhan tanah leluhur yang telah diwariskan ini dari rongrongan bangsa mana pun. Tidak ada sejengkal pun tanah yang bisa direbut bangsa lain. Pertahankan ini!" "Gunakan segala kema…
Sejak pertama kali digelar, perayaan agung selalu diadakan pada tithi pancami suklapaksa, purnama Bhadrawadamasa. Akan tetapi, tahun ini, perayaan agung mundur dua purnama. Acara itu digelar berte…
"Mereka yang sudah dijodohkan, tidak mungkin bisa dipisahkan. Betapa pun keras muslihat manusia. Tangan-tangan penolong akan saling beruluran, menjauhkannya dari kejahatan para pendengki dan pendus…
Niat Kei dan Lazu sebulan di London tak berjalan sesuai harapan. Tidak ada London eye, Westminster Abbey, atau Buckingham Palace. Bagaimana bila di akhir, segalanya menjadi lebih pelik daripada …
Kengerian seketika menjalari tubuh Molly saat menatap pohon itu. Pohon itu besar, sangat besar hingga seolah bisa menelan Molly dan Kip, adiknya, bulat-bulat. Namun, Molly dan Kip tak punya pilihan…